Tentang Kiamat

Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.’” (Al-A’raf: 187)
“Dan tahukah kamu (wahai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya?” (Al-Ahzab: 63)

Menu

world

Waktu terus berjalan

Sabtu, 11 Desember 2010

Stasiun luar angkasa


Stasiun luar angkasa berfungsi sebagai pemantau dan penelitian terhadap iklim dan fenomena luar angkasa untuk kemudian informasi itu dikirim ke Bumi. Ide mendirikan stasiun luar angkasa berasal dari Amerika Serikat. Pada tahun 1984, Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan yang mendorong proyek super fantastis ini. Pada 1985, Amerika Serikat kemudian mengajak negara-negara di Eropa, Kanada dan Jepang untuk memulai proyek ini.

Total ada 15 negara yang mengambil bagian dalam pembuatan stasiun ini. Kemudian rampung dan diterbangkan secara bertahap ke orbit Bumi sepanjang 1998 sampai 2001. Stasiun luar angkasa ibarat sebuah fasilitas riset dan percobaan. Di sana ditinggali sebanyak 7 astronot yang bertugas melakukan percobaan di luar angkasa. Ketujuh astronot itu terdiri dari para ahli di bidang astronomi, meteorologi, biologi, dan psikologi.

  Stasiun luar angkasa yang berjarak 400 kilometer dari atas Bumi ini, ibarat rumah bagi astronot. Karena mereka biasanya tinggal dalam waktu sedikitnya dua tahun di sana. ISS terdiri modul-modul canggih untuk membantu percobaan. Suplai tenaga stasiun ini berasal dari Matahari yang diserap panel tenaga surya yang dipasang di bagian luarnya. Termasuk panel-panel sistem kendali jarak jauh untuk membantu pekerjaan yang dilakukan di luar stasiun. Stasiun ini berukuran 108,5 x 72,8 meter, lebih besar sedikit dari lapangan sepak bola. Sedangkan bobotnya mencapai 450 ton atau 450 kali berat sebuah kendaraan roda empat. _ nala dipa

Desain merakit Rumah Antariksa

Banyak ruang namun hanya cukup untuk tujuh orang.


Stasiun Ruang Angkasa Internasional

Ruang Percobaan: Atmosfer di dalam Modul Percobaan dibuat sama seperti di atmosfer Bumi. Berbagai macam peralatan percobaan dipasang di tempat ini agar dapat menunjang kegiatan penelitian di dalamnya.

Sistem Pengendalian Jarak Jauh: Saat memasang alat yang tidak terlalu besar di ISS, para astronot akan menggunakan pakaian luar angkasa ketika berjalan di luar angkasa. Akan tetap, saat akan memasang alat yang besar dan berat, maka Sistem Pengendali Jarak Jauh (lengan robot), lebih baik untuk digunakan karena kekuatannya yang besar.
Modul Percobaan Jepang “Kibo”: Modul percobaan Jepang, Kibo adalah fasilitas pertama buatan Jepang yang dibangun di luar angkasa. Kibo adalah modul eksperimen di mana para astronot akan melakukan berbagai percobaan. Modul ini dapat menampung empat orang astronot sekaligus untuk melakukan percobaan.
Pusat: Bagian pusat menghubungkan antara ruangan tempat tinggal dengan ruangan Modul Percobaan. Ruangan tengah ini terisi oleh udara dan para astronot dapat melalui ruangan ini jika ingin pindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya.

Panel Surya: Karena tidak dapat mengalirkan arus listrik dari Bumi ke ISS melalui kabel sebagai sumber tenaga. Oleh karena itu, Panel Surya dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik dari sinar matahari.

Mir Space Station
Tanggal 23 Maret 2001 lampau, stasiun luar angkasa Rusia, Mir telah menyelesaikan masa tugasnya selama 15 tahun di antariksa. Pusat pengendali Misi di Korolyov, luar kota Moskow mengarahkan stasiun berukuran 33m X 30m X 27m dengan berat 137 ton itu memasuki atmosfir bumi. Benda buatan manusia yang terbesar di luar angkasa itu akhirnya meledak dan terbakar dalam proses reentry tersebut, namun sekitar 1.500 potongan dengan berat total diperkirakan mencapai 25-30 ton menembus atmosfir dalam bentuk bola api raksasa dan akhirnya mencebur di samudera Pasifik Selatan dan korodor antara Selandia Baru dan Chili, di suatu lokasi yang biasa digunakan Rusia sebagai tempat pembuangan sampah angkasa (space junkyard).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terjadinya Galaxy

PLANET X

PLANET NIBIRU

KEDATANGAN NIBIRU

Lubang Hitam