Tentang Kiamat

Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.’” (Al-A’raf: 187)
“Dan tahukah kamu (wahai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya?” (Al-Ahzab: 63)

Menu

world

Waktu terus berjalan

Jumat, 10 Desember 2010

Lubang hitam

Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga 8kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.

Baca selengkapnya di :   
http://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitam
Lubang hitam raksasa di Galaksi Bimasakti terbangun dari tidurnya 300 tahun yang lalu. Penemuan ini dilakukan oleh tim astronom Jepang yang menggunakan XMM Newton milik ESA, bersama satelit sinar-X Suzaku dan ASCA milik Jepang, serta Chandra X-ray milik NASA. Mereka menemukan lubang hitam di pusat galaksi Bimasakti yang telah kehilangan flare-nya yang sangat kuat sejak 300 tahun lalu.

Pusat Galaksi Bimasakti.    Gambar : ESA
Penemuan ini memberi jawaban atas misteri mengapa lubang hitam di Bimasakti sangat tenang. Lubang hitam yang juga dikenal dengan nama bintang Sagitarius A (A*) tersebut seharusnya menjadi monster, karena ia memiliki massa 4 juta kali massa Matahari. Namun sampai saat ini, besar energi yang dipancarkan di sekelilingnya ribuan juta kali lebih lemah dibanding radiasi yang dipancarkan oleh lubang hitam di pusat galaksi lainnya. Tentu ini menimbulkan pertanyaan, mengapa lubang hitam di Bimasakti seperti raksasa tidur. Sekarang misteri itu terungkap. Ternyata, lubang hitam tersebut jauh lebih aktif di masa lalu, dan mungkin saat ini ia sedang beristirahat setelah ledakannya yang terakhir.
Pengamatan yang dilakukan antara tahun 1994 – 2005 mengungkapkan jika awan gas di dekat pusat lubang hitam bersinar terang dan kemudian melemah dengan cepat dalam cahaya sinar X. Hal ini terjadi ketika mereka merespons getaran sinar X yang dipancarkan dari luar lubang hitam. Saat bergerak dalam lintasan spiral ke dalam lubang hitam, gas memanas sampai jutaan derajat dan memancarkan sinar X. Saat semakin banyak materi yang bertabrakan di dekat lubang hitam, keluaran sinar X menjadi semakin besar. Getaran sinar X membutuhkan waktu 300 tahun untuk melintasi jarak antara pusat lubang hitam dengan awan raksasa yang dikenal sebagai awan Sagitarius B2. Bisa disimpulkan jika awan Sagitarius B2 merespons kejadian yang terjadi 300 tahun sebelumnya.
Saat sinar X mencapai awan, mereka bertabrakan dengan atom besi, melontarkan elektron yang dekat dengan nukleus atom untuk keluar. Saat elektron yang datang dari jauh mengisi gap tersebut, atom besi kemudian memancarkan sinar X. Tapi, setelah getaran sinar X itu lewat, awan kembali melemah dan bersinar pada kondisi normalnya.

                                   AwangasSagitarius    
Secara menakjubkan, area di Sagitarius B2 yang hanya terletak 10 tahun cahaya, mengalami variasi cahaya hanya dalam waktu 5 tahun. Kecerlangan ini dikenal sebagai light echoes (gema cahaya). Dengan memecahkan garis spektrum sinar-X untuk besi, pengamatan yang dilakukan Suzaku menjadi sangat krusial dalam mengeliminasi kemungkinan adanya partikel subatomik yang muncul akibat light echoes.
Menurut Katsuji Kayama dari Universitas Tokyo, dengan mengamati bagaimana awan tersebut menyala dan kemudian melemah selama lebih dari 10 tahun, maka aktivitas lubang hitam 300 tahun yang lalu dapat kembali dilacak. Lubang hitam tersebut tentunya jutaan kali lebih terang pada tiga abad yang lalu. Dan ia tentunya melepaskan flare yang sangat kuat di masa itu.
Pusat galaksi berada sekitar 26.000 tahun cahaya dari Bumi. Artinya, kita melihat kejadian yang sudah terjadi 26.000 tahun lalu. Yang menjadi masalah saat ini, para astronom masih belum bisa mendapatkan pengertian yang lebih detail tentang variasi yang banyak sekali terjadi dalam aktivitas Sagitarius A*.
Menurut Koyama, ada salah satu kemungkinan, yaitu ada supernova beberapa abad lalu yang menyemburkan gas dan luas area semburan itu sampai ke lubang hitam. Akibatnya, ada semburan gas yang masuk ke lubang hitam itu, sehingga semakin banyak semburan gas yang diserap. Karena konsentrasi semburan gas tersebut, lubang hitam yang sudah lama tertidur itu terbangun dan terjadilah flare raksasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terjadinya Galaxy

PLANET X

PLANET NIBIRU

KEDATANGAN NIBIRU

Lubang Hitam