Lihat Ceramahnya (Alm) di sini :
http://utopianvision.co.uk/bollywood/videos/?v=eHvYnTKbqss
Salah satu kisah yang dimuat di halaman 112-113 diberi heading “The moon splits in half.” Diceritakan menjelang Hijrah, Rasulullah ditantang kalangan kafir Quraisy untuk menunjukkan bukti kenabiannya. Mereka mengatakan bahwa selema ini Muhammad tidak mampu menunjukkan bukti kenabiannya, walaupun cuma bukti kecil. Bukti yang diminta kaum kafir Quraisy tidak tanggung-tanggung, yaitu meminta Rasulullah membelah bulan. Rasulullah hanya bisa berdoa menjawab permintaan tersebut. Dan Allah mengabulkan doa kekasihnya itu. Sebagai mana diminta kau kafir Quraisy, bulan pun terbelah menjadi dua, cukup jauh sehingga puncak bukit Hira berada diantara kedua bagian bulan yang terbelah tersebut. Rasulullah berkata, “Kamu semua telah menjadi saksi.”
Bukti nyata tersebut, walaupun membuat mereka tercengang, namun tidak membuat para penantang Rasulullah mengakui bukti kenabian Rasulullah. Mereka malah menuduh bahwa Rasulullah telah menggunakan sihir terhadap mereka.Namun, sebagian di antara mereka berjalan menuju pintu masuk kota Makkah. Saat menemui kafilah yang memasuki kota, mereka bertanya, “apakah kalian menyaksikan sesuatu yang aneh?” Para kafilah menjawab, “Ya kami menyaksikan bulan yang terbelah dua.”
Peristiwa bulan terbelah juga terdapat di dalam Al Qur’an. “Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1. Baru-baru ini NASA mempublikasi foto-foto sebagaimana dilihat di bawah ini.
Sebagian kalangan menghubungkan foto ini dengan kisah dan ayat Al Qur’an di atas sebagai bukti bahwa bulan memang pernah terbalah.
Namun Thomas Djamaluddin dari Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN). menyanggah dengan mengatakan bahwa garis yang terdapat pada foto-foto tersebut adalah kanal-kanal di bulan. Dia juga mengatakan bahwa di bulan terdapat banyak kanal-kanal seperti itu, ada yang lurus, dan ada yang berbelok, dengan panjang ratusan meter, lebar beberapa kilometer dan kedalaman beberapa ratus meter.
Djamaluddin menegaskan bahwa mu’jizat tidak memerlukan pembuktian, karena peristiwa mu’jizat tidak terjangkau oleh ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar