Karya Raden Ngabehi Rangga Warsita
Kalatidha adalah salah satu karya sastra Jawa yang ternama. Bahkan sampai sekarang banyak orang Jawa terutama kalangan tua yang masih hafal paling tidak satu bait syair ini.
Syair Kalatidha bisa dibagi menjadi tiga bagian: bagian pertama ialah bait 1 sampai 6, bagian kedua ialah bait 7 dan bagian kedua ialah bait 8 sampai 12. Bagian pertama ialah tentang keadaan masa Rangga Warsita yang menurut ialah tanpa prinsip. Bagian kedua isinya ialah ketekadan dan sebuah introspeksi diri. Sedangkan bagian ketiga isinya ialah sikap seseorang yang taat dengan agama di dalam masyarakat.
Bait Serat Kalatidha yang paling dikenal adalah bait ke-7. Sebab bait ini adalah esensi utama syair ini. Amanat syair ini bisa diringkas dalam satu bait ini.Bahasa Jawa Alih bahasa
Amenangi zaman édan, Menyaksikan zaman gila,
éwuhaya ing pambudi, serba susah dalam bertindak,
mélu ngédan nora tahan, ikut gila tidak akan tahan,
yén tan mélu anglakoni, tapi kalau tidak mengikuti (gila),
boya kéduman mélik, bagaimana akan mendapatkan bagian,
kaliren wekasanipun, kelaparan pada akhirnya,
ndilalah kersa Allah, namun telah menjadi kehendak Allah,
begja-begjaning kang lali, sebahagia-bahagianya orang yang lalai,
luwih begja kang éling klawan waspada. akan lebih bahagia orang yang tetap ingat dan waspada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar